Gambar Sampul Geografi · BAB 1 PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI PERMUKAAN
Geografi · BAB 1 PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI PERMUKAAN
Samardi

24/08/2021 09:51:25

SMA 11 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Siti Azizah Susilawati

Sumardi

Muhammad Amin Sunarhadi

Lingkungan Fisik dan Sosial

Untuk SMA dan MA Kelas XI

Geografi 2

ii

Geografi 2

.............................................................................

Untuk SMA dan MA Kelas XI

Siti Azizah Susilawati

Sumardi

Muhammad Amin Sunarhadi

Editor Materi

: Wilis Indhi Hapsari

Editor Bahasa

: Wahyu Mahareni

Tata Letak

: Taufiq

Tata Grafis

: Taufiq

Desain Cover

: Hary Suyadi

Ilustrator

: Haryana H.

910.07

Sit

Siti Azizah Susilawati

g

Geografi 2 : Lingkungan fisik dan sosial SMA/MA / Oleh Siti Azizah

Susilawati ; Editor Willis Indhi Hapsari, Wahyu Mahareni ; Ilustrator

Haryana H — Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan

Nasional, 2009.

viii, 162 hlm. : ilus. ; 25 cm.

Bibliografi. hlm. 149-150

Indeks

ISBN 978-979-068-151-4

1. Geografi-Studi dan Pengajaran 2. Hapsari, Willis Indhi

3. Mahareni, Wahyu 4. Haryana H 5. Judul

Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional

Dilindungi Undang-Undang

Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan

Departemen Pendidkan Nasional

T

ahun 2009

Diperbanyak oleh ....

Hak Cipta Buku ini dibeli oleh Departemen Pendidikan

Nasional dari CV Putra Nugraha

iii

KATA SAMBUTAN

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan

karunia-Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Departemen Pendidikan Nasional,

pada tahun 2008, telah membeli hak cipta buku teks pelajaran ini dari

penulis/penerbit untuk disebarluaskan kepada masyarakat melalui situs

internet (

website

) Jaringan Pendidikan Nasional.

Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional

Pendidikan dan telah ditetapkan sebagai buku teks pelajaran yang memenuhi

syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses pembelajaran melalui

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2007 tanggal 25

Juli 2007.

Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para

penulis/penerbit yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya

kepada Departemen Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas oleh

para siswa dan guru di seluruh Indonesia.

Buku-buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada

Departemen Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh (

down load

)

,

digandakan, dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat.

Namun, untuk penggandaan yang bersifat komersial harga penjualannya

harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Diharapkan

bahwa buku teks pelajaran ini akan lebih mudah diakses sehingga siswa

dan guru di seluruh Indonesia maupun sekolah Indonesia yang berada di

luar negeri dapat memanfaatkan sumber belajar ini.

Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepada

para siswa kami ucapkan selamat belajar dan manfaatkanlah buku ini sebaik-

baiknya. Kami menyadari bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya.

Oleh karena itu, saran dan kritik sangat kami harapkan.

Jakarta, Februari 2009

Kepala Pusat Perbukuan

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. yang telah

memberikan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga

penyusunan buku Geografi untuk SMA/MA ini dapat diselesaikan. Buku

ini disusun berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang telah

dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman, sehingga dapat dipakai

oleh peserta didik dan guru dalam pelajaran Geografi.

Geografi sebagai suatu ilmu pengetahuan mempelajari semua fenomena

yang terjadi di permukaan Bumi ini. Mempelajari fenomena-fenomena di

permukaan Bumi merupakan suatu pembelajaran yang sangat bermanfaat

karena di dalamnya terkandung berbagai manfaat bagi kehidupan manusia.

Dengan mempelajari, menganalisis, dan memahami Geografi diharapkan

membangun kemampuan peserta didik untuk bersikap, bertindak cerdas,

arif, dan bertanggungjawab dalam menghadapi masalah sosial, ekonomi,

dan ekologis.

Buku ini disajikan dengan metode pengajaran dan pembelajaran

kontekstual (

Contextual Teaching and Learning)

yang mengacu peserta didik

menjadi aktif, kreatif sehingga bisa menguasai keterampilan hidup, menjadi

pribadi yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. Buku ini juga

disajikan dengan pemaparan yang sederhana, di mana dalam setiap babnya

terdiri atas tujuan, prolog, peta konsep, kata kunci, uraian materi,

space info

(pengayaan materi), dan tugas-tugas baik yang dikerjakan secara individu

maupun kelompok. Ilustrasi, fakta, dan gambar juga disajikan untuk

mendukung konsep yang dipaparkan. Tak lupa kami ucapkan terima kasih

kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan buku ini.

Akhirnya kami berharap agar dengan diterbitkannya buku ini, dapat

bermanfaat bagi para pengajar dan peserta didik.

Agustus, 2007

Penulis

v

DAFTAR ISI

KATA SAMBUTAN .......................................................................................

iii

KATA PENGANTAR

....................................................................................

iv

DAFTAR ISI

.....................................................................................................

v

BAB 1

PERS

EBARAN FLORA DAN FAUNA DI PERMUKAAN

BUMI

..................................................................................................

1

A. Fenomena

Biosfer

.....................................................................

2

1. Pengertian Fenomena Biosfer .........................................

2

2. Lapisan Biosfer

..................................................................

4

B. Persebaran Flora dan Fauna di Permukaan bumi ............

5

1. Persebaran Flora di Permukaan Bumi ..........................

1 0

2. Persebaran Fauna di Permukaan Bumi ........................

1 5

C. Persebaran Flora dan Fauna di Indo

nesia ..........................

1 6

1. Persebaran Flora di Indonesia ........................................

1 8

2. Persebaran Fauna di Indones

ia ......................................

2 1

3. Biota

Laut ...........................................................................

2 2

4. Kerusakan Flora dan Fauna di Indonesia ...................

2 2

5. Konservasi Keanekaragaman Flora dan Fauna di

Indonesia ............................................................................

2 6

Uji Kompetensi .........................................................................

3 0

BAB 2

DINAMIKA ANTROPOSFER .......................................................

3 3

A. Fenomena Antroposfer

...........................................................

3 4

1. Demografi dan Ilmu

Kependudukan ...........................

3 6

2. Pertumbuhan Penduduk di Dunia ................................

3 7

B. Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin ............

4 0

1. Menghitung Jumlah Penduduk .....................................

4 1

2. Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis

Kelamin

...............................................................................

4 2

C. Menghitung Pertumbuhan Penduduk Suatu Wilayah ....

4 6

1. Pertumbuhan Penduduk Alami .....................................

4 6

2. Pertumbuhan Penduduk Total .......................................

4 7

vi

3. Angka Kelahiran

...............................................................

4 8

4. Angka Kematian ...............................................................

4 9

5. Pertumbuhan Penduduk

.................................................

5 1

6. Proyeksi

Penduduk ...........................................................

5 1

D. Menghitung Kepadatan Penduduk

......................................

5 2

1 . Kepadatan Penduduk Berdasarkan Faktor Fisiologis ...

5 4

2. Kepadatan Penduduk Berdasarkan Faktor Bologis ...

5 5

3. Kepadatan Penduduk Berdasarkan Kebudayaan

dan Teknologi ....................................................................

5 5

E. Angkatan Kerja ........................................................................

5 5

1. Menghitug Angkatan Kerja ............................................

5 6

2. Pengangguran

...................................................................

5 7

F. Masalah Kependudukan Di Indo

nesia

................................

5 7

1. Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk .................

5 8

2. Persebaran Penduduk yang Tidak M

erata ..................

5 8

3. Mobilitas Penduduk

.........................................................

5 9

4. Rendahnya Kualitas Penduduk .....................................

6 0

G. Menyajikan Informasi Kependudukan Melalui Peta,

Tabel, Dan Grafik

.....................................................................

6 2

1. Penyajian Data Penduduk dengan Peta

......................

6 3

2. Penyajian Data Penduduk dengan Grafik

..................

6 3

Uji Kompetensi .........................................................................

6 7

ULANGAN BLOK 1 .....................................................................

6 9

BAB 3

PERSEBARAN DAN PEMANFAATAN SUMBER

DAYA ALAM

..................................................................................

7 3

A. Pengertian Sumber Daya Alam ............................................

7 4

B. Potensi Sumber Daya Alam dan Pers

ebarannya ..............

7 5

1. Sumber Daya Alam yang Dapat Diperbaharui

(

Renewable Resources

) ........................................................

7 6

2. Sumber Daya Alam yang Tidak Dapat

Diperbaharui (

Unrenewable Resources

) .........................

9 1

C. Pengelolaan Sumber Daya Alam Berdasar Prinsip

Berwawasan Lingkungan dan Berkelanjutan

................... 100

1. Kerusakan Sumber Daya Alam ..................................... 101

2. Pembangunan Berwawasan Lingkungan

................... 103

3. Pencemaran

........................................................................ 104

vii

D. Pemanfaatan Sumber daya Alam Secara Eko-efisien

...... 105

1. Prinsip Eko-efisiensi Dalam Memenuhi Kebutuhan

Sumber Energi ................................................................... 106

2. Contoh Pemanfaatan Energi Alternatif

....................... 108

Uji Kompetensi ......................................................................... 111

BAB 4

LINGKUNGAN HIDU

P ................................................................ 113

A. Pengertian Lingkungan Hidup ............................................. 114

B. Ekosistem ................................................................................... 115

1. Jaringan Interaksi Unsur-Unsur Lin

gkungan

............. 116

2. Kualitas Lingkung

an ........................................................ 119

C. Pemanfaatan Lingkungan Hidup ......................................... 120

1. Tanah

.................................................................................. 122

2. Air

................................................................................... 125

3. Laut dan Pesisir ................................................................. 127

4. Udara .................................................................................. 128

D. AMDAL ..................................................................................... 130

1. Prosedur Operasional AMD

AL ..................................... 132

2. Komponen-Komponen AMDAL

................................... 133

3. Manfaat AMDAL

............................................................. 134

Uji Kompetensi ......................................................................... 136

ULANGAN BLOK 2 ....................................................................................... 139

UJI KOMPREHENSIF .................................................................................... 144

DAFTAR PUSTAKA

...................................................................................... 149

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... 150

DAFTAR TABEL ............................................................................................. 152

GLOSARIUM ................................................................................................... 153

INDEKS ............................................................................................................. 160

viii

1

Geografi SMA / MA Kelas XI

Biosfer

PERSEBPERSEB

PERSEBPERSEB

PERSEB

ARANARAN

ARANARAN

ARAN

FLFL

FLFL

FL

ORA DORA D

ORA DORA D

ORA D

AN FAN F

AN FAN F

AN F

AA

AA

A

UNUN

UNUN

UN

AA

AA

A

DI PERMUKAAN B

DI PERMUKAAN B

DI PERMUKAAN B

DI PERMUKAAN B

DI PERMUKAAN B

UMIUMI

UMIUMI

UMI

BB

BB

B

ABAB

ABAB

AB

11

11

1

Mengapa kita mempelajari biosfer?

Biosfer merupakan objek material geografi yang keragamannya banyak

dipengaruhi oleh faktor-faktor geografi, baik faktor fisik maupun nonfisik.

Kita harus bisa menjaga dan melestarikan keragaman yang ada dalam

biosfer dengan cara memahami dan menganalisis fenomena-fenomena yang

ada dalam biosfer.

Flora

Fauna

1.

Kondisi geologi

2.

Kondisi iklim

3.

Ketinggian tempat

4.

Mahluk hidup lain

Kerusakan flora dan fauna

Konservasi

Kata kunci: biosfer, flora, fauna, persebaran flora fauna

dipengaruhi

berpengaruh

terhadap

saat ini terjadi

diperlukan

tindakan

Peta Konsep

Flora dan fauna di dunia

Flora dan fauna di Indonesia

Geografi SMA / MA Kelas XI

2

A A

A A

A

FENOMENA BIOSFER

FENOMENA BIOSFER

FENOMENA BIOSFER

FENOMENA BIOSFER

FENOMENA BIOSFER

1. Pengertian Fenomena Biosfer

Amatilah jenis-jenis makhluk hidup yang ada di sekitar Anda!

Identifikasikan ciri-cirinya! Adakah perbedaan dengan tempat lain?

Dapatkah Anda menyebutkan perbedaan tersebut? Mengapa?

Ingat dan renungkan kembali bahwa hal tersebut merupakan

suatu fenomena yang dipelajari dalam objek ilmu geografi.

Perhatikan Gambar 1.1 sebagai bahan kajian!

Pada Gambar 1.1 tampak

suatu lingkungan tempat ting-

gal yang terdiri atas pekarangan

dan bangunan rumah. Ling-

kungan tempat tinggal tersebut

merupakan suatu ruang di

mana dalam ruang tersebut

terjadi saling interaksi, inter-

relasi, dan saling ketergan-

tungan antara komponen satu

dengan yang lain. Tanaman

yang tumbuh di pekarangan

memerlukan tanah sebagai

media tumbuh, memerlukan sinar matahari dan udara untuk ke-

langsungan hidupnya, bahkan sering pula memerlukan manusia

untuk merawatnya. Semua komponen ini saling berinteraksi sehing-

ga terjadi proses yang saling memengaruhi. Hal inilah yang dipela-

jari dalam geografi.

Anda tentunya telah memahami macam-macam objek material

ilmu geografi dalam kelas X. Coba Anda ingat kembali materi

tersebut! Berbagai fenomena geosfer antara lain litosfer, pedosfer,

atmosfer, serta hidrosfer. Fenomena-fenomena tersebut adalah objek

material geografi yang merupakan fenomena fisik di permukaan

bumi, sedangkan dalam kelas XI Anda akan mempelajari fenomena

yang berkaitan dengan makhluk hidup yang ada di permukaan bumi.

Anda dapat mengawali pemahaman tentang fenomena geosfer

dengan memahami dahulu tentang pengertian fenomena. Menurut

Kamus Besar Bahasa Indonesia,

fenomena

adalah hal-hal yang dapat

disaksikan dengan panca indra serta dapat diterangkan dan dinilai

secara ilmiah, sehingga yang mencirikan fenomena adalah ”dapat

dinilai dan diterangkan secara ilmiah”.

Gambar 1.1 Tempat tinggal manusia dan

lingkungannya

Sumber Encarta Ensiklopedia, 2006

3

Geografi SMA / MA Kelas XI

Berdasarkan ciri fenomena tersebut Anda dapat menguraikan

dan menjelaskan arti dari objek material geografi yaitu ”fenomena

geosfer”. Segala gejala yang berkaitan dengan bumi dapat dijelaskan

secara ilmiah. Penjelasan dari fenomena geosfer tersebut dalam

geografi dapat dilakukan melalui 3 pendekatan yaitu pendekatan

keruangan, kelingkungan, dan kompleks wilayah, ingat kembali

ketiga pendekatan tersebut!

Coba Anda sebutkan dan jelaskan fenomena-fenomena geosfer

yang telah dipelajari dengan menggunakan ketiga pendekatan

tersebut! Setelah Anda memahami tentang fenomena geosfer,

amatilah apakah ada ketergantungan di antara makhluk hidup

dengan lingkungan fisiknya? Untuk lebih jelasnya cermati fenomena

berikut!

Revolusi Industri yang terjadi pada tahun 1800-an di beberapa

kota besar di Inggris telah menyebabkan terjadinya seleksi alam

terhadap sekelompok ngengat. Ketika Revolusi Industri belum terjadi

banyak dijumpai ngengat dengan warna cerah dan berbintik-bintik

hitam (corak seperti lumut yang menempel di pohon), sehingga

apabila ngengat tersebut hinggap di pohon dapat menyamarkan bagi

pemangsanya. Namun ketika Revolusi Industri terjadi di mana jelaga

telah mengubah warna pepohonan serta bangunan maka saat itu

yang banyak dijumpai adalah ngengat dengan warna kehitaman,

sedangkan ngengat berwarna cerah selanjutnya diketahui banyak

dijumpai di daerah pedesaan.

Fakta di atas merupakan salah suatu contoh fenomena biosfer

yang secara panca indra dapat dilihat dan dapat dianalisis secara

jelas. Berkembangnya ngengat yang berwarna kehitaman pada saat

Revolusi Industri adalah salah satu bentuk seleksi alam. Spesies

tersebut adalah spesies yang mampu bertahan dengan kondisi

lingkungan saat itu karena warnanya yang kehitaman sesuai dengan

jelaga dapat menyamarkan bagi pemangsanya. Sedangkan ngengat

dengan warna cerah lebih mudah dimakan pemangsa karena

warnanya yang menonjol di antara lingkungan yang penuh jelaga.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan, pengertian biosfer adalah

lapisan tempat hidup (habitat) makhluk hidup yang meliputi lapisan

litosfer, hidrosfer, dan atmosfer, di mana ketiganya saling

berinteraksi membentuk suatu tempat ditemukannya kehidupan di

bumi.

Geografi SMA / MA Kelas XI

4

2. Lapisan Biosfer

Di sekitar kita ada tiga jenis makhluk hidup yang menempati

permukaan bumi. Ketiga jenis makhluk hidup tersebut adalah

manusia, hewan, dan tumbuhan. Namun dalam kajian geografi,

pembahasan mengenai manusia dipisah secara tersendiri yaitu

dalam antroposfer.

Setelah cukup mengerti mengenai fenomena biosfer, marilah kita

pelajari ”lapisan biosfer”. Telah dikemukan di atas bahwa biosfer

adalah lapisan hidup sehingga pada lapisan ini merupakan lapisan

paling dinamis karena objeknya yang berupa makhluk hidup, di

mana makhluk hidup pasti mengalami pertumbuhan dan perkem-

bangan.

Berdasarkan pengertian biosfer maka pertanyaan yang timbul

adalah bagaimana perbedaan biosfer dan objek biologi? Seperti yang

telah kita kenal selama ini bahwa biologi merupakan suatu ilmu

yang mempelajari tentang keadaan dan sifat makhluk hidup

(manusia, hewan, dan tumbuhan). Amatilah gambar proses pertum-

buhan tanaman kelapa berikut!

Pada Gambar 1.2 tampak bahwa tanaman kelapa mengalami

pertumbuhan dari biji sampai dewasa. Tanaman kelapa juga

mempunyai struktur batang, daun, dan jenis akar yang khas. Hal-

hal yang merupakan ciri fisik, sifat biologis, dan pertumbuhan pada

tanaman kelapa tersebut yang dipelajari dalam biologi.

Tanaman kelapa selain mengalami proses-proses biologis, juga

memerlukan tempat yang sesuai sebagai tempat tumbuh dan

berkembang. Hal ini bisa juga disebut dengan persebaran tanaman,

di mana kelapa banyak tumbuh di daerah pantai. Hal inilah yang

dipelajari tentang makhluk hidup di dalam geografi.

Berdasarkan gambar dan analisis tersebut dapat disimpulkan

bahwa yang mencirikan suatu ilmu adalah cara menganalisis objek

kajiannya. Pada materi biologi cenderung mengkaji makhluk hidup

Sumber: Dunia Tumbuhan, Tira Pustaka

Gambar 1.2 Pertumbuhan tanaman kelapa

5

Geografi SMA / MA Kelas XI

Tugas Kelompok

(anatomi dan fisiologi), sedangkan geografi dalam mengkaji makhluk

hidup dengan menggunakan tiga pendekatan, yaitu keruangan,

kelingkungan, dan kewilayahan.

Pantai merupakan lingkungan yang tepat bagi pertumbuhan

kelapa. Dinamika yang terjadi di pantai memengaruhi pertumbuhan

kelapa. Persebaran kelapa banyak dipengaruhi oleh air laut, kelapa

yang tua jatuh dan terseret ombak sehingga terombang-ambing di

lautan sampai akhirnya kelapa akan dihempaskan kembali di pantai.

1. Bentuklah kelompok yang beranggotakan tiga sampai empat

orang!

2. Buatlah kliping yang berisikan tentang fakta-fakta yang dapat

menunjukkan perbedaan antara ilmu biologi dan geografi!

3. Buat kesimpulan apa perbedaan antara ilmu biologi dan

geografi!

4. Kumpulkan hasilnya kepada Bapak/Ibu guru untuk dinilai!

B B

B B

B

PERSEBPERSEB

PERSEBPERSEB

PERSEB

ARAN FLARAN FL

ARAN FLARAN FL

ARAN FL

ORA DORA D

ORA DORA D

ORA D

AN FAAN FA

AN FAAN FA

AN FA

UNUN

UNUN

UN

AA

AA

A

DI PERMUKAAN B

DI PERMUKAAN B

DI PERMUKAAN B

DI PERMUKAAN B

DI PERMUKAAN B

UMIUMI

UMIUMI

UMI

Pernakah Anda mencoba memikirkan mengapa pohon pinus hanya

dapat kita jumpai di daerah pegunungan, sedangkan pohon jati banyak

kita jumpai di dataran rendah? Mengapa pohon berdaun oranye

keemasan (pohon oak) tidak bisa kita jumpai di Indonesia dan mengapa

di daerah gurun hanya kaktus yang dapat tumbuh?

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, akan lebih baik apabila

Anda terlebih dahulu melakukan kegiatan berikut!

1. Bentuklah kelompok diskusi dengan temanmu!

2. Lakukan pengamatan terhadap persebaran tanaman secara mikro

dengan melakukan perjalanan dari daerah dataran tinggi

(pegunungan) yang paling dekat dengan tempat tinggal kalian

menuju dataran rendah!

3. Lakukan pengamatan terhadap macam tanaman yang tumbuh,

apabila pada ketinggian tempat tertentu sudah tidak ditemui

tanaman tersebut maka catatlah pada ketinggian tempat berapa

tanaman tersebut mulai tidak dapat dijumpai!

Geografi SMA / MA Kelas XI

6

4. Lakukan seterusnya hingga kalian mendapatkan perbedaan yang

jelas!

5. Diskusikan dengan kelompokmu, faktor-faktor apa saja yang

menyebabkan perbedaan persebaran tanaman tersebut!

Catatan:

1. Pengamatan dapat dilakukan dengan menggunakan kendaraan

bermotor untuk efisiensi.

2. Sebagai pembanding atau tips memilih tempat pengamatan yang

mudah, Anda bisa memilih lokasi di gunung. Coba Anda daki

sebuah gunung dengan ketinggian di atas 2.500 m dpl! Amatilah

jenis dan ketinggian tanamannya di sepanjang jalur pendakian!

3. Ketinggian tempat dapat diukur dengan menggunakan GPS

(

Geography Position System

), altimeter, atau melalui peta topografi,

apabila keduanya tidak bisa didapat maka kalian dapat melakukan

wawancara dengan penduduk atau langsung mencari tugu

ketinggian tempat.

Bagaimanakah hasil diskusi Anda? Terdapat persebaran tumbuhan

secara nyata seiring dengan perbedaan ketinggian tempat bukan?

Fenomena tersebut merupakan fenomena yang terjadi di lingkungan

mikro, lalu bagaimanakah persebaran flora dan fauna di seluruh dunia

ini? Berikut adalah faktor-faktor yang memengaruhi persebaran flora

dan fauna di muka bumi, yaitu kondisi geologi, iklim, ketinggian tempat,

dan faktor biotik.

1. Pengaruh Kondisi Geologi terhadap Persebaran Flora dan Fauna

di Dunia

Anda tentunya tidak mengira bahwa bumi kita ini menurut

beberapa teori dahulu terdiri atas satu benua besar dan satu samudra,

namun karena adanya gaya endogen yang sangat kuat maka benua

yang besar itu menjadi terpisah. Pecahan benua ini yang sering

disebut sebagai puzzle raksasa. Apabila Anda perhatikan peta dunia

maka Benua Afrika dan Amerika selatan dapat digabungkan men-

jadi satu sesuai dengan pola garis pantainya.

Keanekaragaman flora fauna di permukaan bumi ini diper-

kirakan sesuai dengan perkembangan bumi dalam membentuk

benua (kontinen) menurut Teori ”Apungan” dan ”Pergeseran Benua”

yang disampaikan oleh Alfred Lothar Wegener (1880-1930).

Kurang lebih 265 juta tahun yang lalu, bumi hanya terdiri atas

satu benua besar yang disebut ”

Pangaea

”dan satu samudra besar

panthalassa

”, karena adanya tenaga endogen benua besar itu

terpecah membentuk Benua

Eurasia

di bagian utara (Amerika Utara,

Eropa, Asia bagian utara, dan Asia bagian tengah) dan Gondwana

7

Geografi SMA / MA Kelas XI

di bagian selatan (Amerika Selatan, Afrika, India, Australia, dan

Antartika). Adanya pergeseran benua yang terus berlangsung akibat

tenaga endogen, kurang lebih 20 – 50 juta tahun yang lalu Afrika

dan Asia selatan bergabung dengan Eurasia, sedang Australia

memisahkan diri dengan Antartika. Proses pemisahan benua-benua

tersebut menyebabkan terpisah pula flora dan fauna saat itu.

Keanekaragaman dan persebaran flora dan fauna bumi

selanjutnya juga dipengaruhi oleh adanya periode glasiasi (periode

pencairan es) dan periode interglasial (periode kering yang panjang)

yang menyebabkan banyak jenis flora dan fauna berevolusi dan

suksesi akibat adanya perubahan musim tersebut.

2. Pengaruh Faktor Iklim terhadap Persebaran Flora dan Fauna di

Dunia

Bagaimana hasil pengamatan yang telah Anda lakukan pada

jenis-jenis tanaman di daerah dataran rendah sampai tinggi!

Mengapa jenis-jenis tanaman tersebut bisa berbeda? Apakah per-

bedaan tersebut juga terjadi pada dunia binatang?

Keberadaan flora dan fauna mutlak dipengaruhi oleh iklim

untuk berbagai proses pertumbuhan maupun perkembangannya.

Dapatkah Anda menjelaskan bagaimana faktor iklim berpengaruh

terhadap flora dan fauna?

Space Info

Fauna di Afrika mempunyai kesamaan dengan fauna di India. Padahal

diketahui kedua tempat tersebut dipisahkan oleh samudra dan gurun kurang

lebih selebar 3.200 km.

Beberapa ahli berpendapat bahwa hal tersebut bisa terjadi sesuai dengan “

Teori

Apungan Benua

”. Pada saat Pangea terpecah, Afrika dan India hanyut dengan

membawa serta flora fauna yang ada, di antaranya pada saat itu terdapat spesies

leluhur kerbau dan badak masa kini.

Dua daratan tersebut tetap terpisah dalam waktu yang lama namun kemudian

keduanya bertabrakan dengan benua Eurasia sehingga mulai saat itu yang terjadi

adalah terbentuk jembatan darat antara keduanya yaitu daratan Arab dan Asia

sehingga memungkinkan terjadinya migrasi fauna di antaranya gajah, kucing

besar, dan mamalia kecil.

Seiring dengan berjalannya waktu dan berjalannya berbagai proses endogen

dan eksogen, lambat laun terjadi penghalang alami di antara keduanya yaitu

gurun pasir yang luas serta Laut Merah dan Laut Arab maka selanjutnya spesies-

spesies yang ada di masing-masing tempat berkembang dan beradaptasi sesuai

dengan lingkungannya.

Geografi SMA / MA Kelas XI

8

Suhu dan kelembapan udara berpengaruh terhadap proses

perkembangan fisik flora dan fauna, sedangkan sinar matahari

sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk fotosintesis dan metabolisme

tubuh bagi beberapa jenis hewan. Angin sangat berperan dalam

proses penyerbukan atau bahkan menerbangkan beberapa biji-bijian

sehingga berpengaruh langsung terhadap persebaran flora.

Kondisi iklim yang berbeda menyebabkan flora dan fauna

berbeda pula. Di daerah tropis sangat kaya akan keanekaragaman

flora dan fauna, karena pada daerah ini cukup mendapatkan sinar

matahari dan hujan, keadaan ini berbeda dengan di daerah gurun.

Daerah gurun beriklim kering dan panas, curah hujan sangat sedikit

menyebabkan daerah ini sangat minim jenis flora dan faunanya.

Flora dan fauna yang hidup di daerah gurun mempunyai daya

adaptasi yang khusus agar mampu hidup di daerah tersebut.

3. Pengaruh Ketinggian Tempat terhadap Persebaran Flora dan

Fauna

Pernahkah Anda mendaki sebuah gunung? Jika belum pernah

cobalah, namun harus dengan perencanaan yang matang! Fokuskan

kegiatan, pada pengamatan terhadap kondisi lingkungannya yaitu

jenis dan ciri-ciri tanamannya! Amati juga perubahan suhu

udaranya di beberapa titik ketinggian!

Gunung merupakan salah satu daerah yang secara mikro bisa

kita amati adanya keterkaitan antara ketinggian tempat dengan jenis

flora dan fauna. Di gunung semakin ke atas maka suhu udaranya

akan semakin turun.

Ahli klimatologi dari Jerman yang bernama Junghunn membagi

habitat beberapa tanaman di Indonesia berdasarkan suhu, sehingga

didapatkan empat penggolongan iklim sebagai berikut.

a. Wilayah berudara panas (0 – 600 m dpal).

Suhu wilayah ini antara 23,3 ºC – 22 ºC, tanaman yang cocok

ditanam di wilayah ini adalah tebu, kelapa, karet, padi, lada,

dan buah-buahan.

b. Wilayah berudara sedang (600 – 1.500 m dpal)

Suhu wilayah ini antara 22 ºC – 17,1 ºC, tanaman yang cocok

ditanam pada wilayah ini adalah kapas, kopi, coklat, kina, teh,

dan macam-macam sayuran, seperti kentang, tomat, dan kol.

c.

Wilayah berudara sejuk (1.500 – 2.500 m dpal)

Suhu wilayah ini antara 17,1 ºC – 11,1 ºC, tanaman yang cocok

ditanam pada wilayah ini antara lain sayuran, kopi, teh, dan

aneka jenis hutan tanaman industri.

9

Geografi SMA / MA Kelas XI

d. Wilayah berudara dingin (lebih 2.500 m dpal)

Wilayah ini dijumpai tanaman yang berjenis pendek, contoh:

edelweis.

4. Pengaruh Faktor Biotik terhadap Persebaran Flora dan Fauna

Pernahkah Anda memerhatikan kehidupan burung-burung liar

di sekitar tempat tinggal Anda? Bagaimanakah burung tersebut

mendapatkan makanan?

Burung sebagian besar memakan biji-bijian yang dihasilkan oleh

tanaman. Anda dapat memperhatikan di lingkungan tempat tinggal,

perhatikan tanaman yang banyak didatangi burung saat tanaman

tersebut berbuah.

Pohon beringin merupakan salah satu tanaman yang disukai

burung. Burung-burung tersebut memakan biji beringin yang telah

matang, lalu burung tersebut tanpa sadar ternyata telah me-

nyebarkan tanaman beringin melalui biji yang masuk ke dalam tubuh

burung lalu keluar bersama kotorannya. Pencernaan burung ternyata

tidak mampu memecah kulit keras biji-biji tertentu sehingga biji

tersebut keluar bersama kotoran. Biji yang keluar bersama kotoran

tersebut apabila berada di habitat yang cocok akan tumbuh menjadi

tanaman baru.

Suatu daerah akan semakin rendah suhunya seiring dengan meningkatnya

ketinggian tempat daerah tersebut. Rata-rata kenaikan 100 m ketinggian tempat

maka akan mengalami penurunan 0,5 °C.

Space Info

Gambar 1.3 Klasifikasi iklim menurut Junghunn

Ilustrasi: Taufiq

Hampir tidak ada tanaman budidaya

Hutan tumbuhan industri, sayuran, kopi,

teh, kina

Tembakau, jagung, kapas, coklat, kopi,

kina, sayuran, padi, teh.

Kelapa, tebu, karet, padi

Panas

Sedang

Sejuk

Dingin

600

1.000

1.500

2.500

Geografi SMA / MA Kelas XI

10

Aktivitas burung dalam rangka memenuhi kebutuhan makanan-

nya ternyata bisa menjadi agen penyebar tanaman tertentu.

Kemampuan burung dalam menyebarkan tanaman ini seringkali

sampai dengan jarak berkilo-kilometer.

Selain burung, ada pula beberapa hewan tertentu yang ternyata

secara tidak sadar menjadi agen penyebar tanaman tertentu. Tupai

dalam aktivitas makannya seringkali mengumpulkan biji kenari atau

biji baran untuk ditimbun terlebih dahulu agar terkumpul kemudian

baru dimakan. Biji yang sudah tertimbun kenyataan tidak semua

termakan oleh tupai, sehingga biji tersebut akan tumbuh menjadi

tanaman baru di tempat tersebut.

1. Persebaran Flora di Permukaan Bumi

Pelajari kembali Teori Apungan Benua! Carilah beberapa sumber

yang bisa mendukung teori tersebut! Berdasarkan teori tersebut,

Anda tentu sudah bisa memahami mengapa jenis flora dan fauna

suatu daerah bisa sama padahal daerahnya terpisah jauh. Lalu

bagaimana persebaran flora yang ada di permukaan bumi saat ini?

Bumi merupakan planet yang sangat berbeda dengan planet-

planet yang ada dalam tata surya kita. Interaksi antara massa

daratan, samudra, dan atmosfer menghasilkan beraneka ragam

bentang alam serta iklim dunia yang bervariasi. Kekuatan interaksi

tersebut menghasilkan beraneka ragam bioma atau suatu komunitas

vegetasi yang mempunyai kemampuan adaptasi sama terhadap

lingkungan regional. Berikut ini merupakan persebaran flora di

permukaan bumi yang diklasifikasikan dalam beberapa bioma.

a. Bioma Tundra

Bioma tundra mempunyai karakteristik iklim regional yang

sangat ekstrim dengan suhu rata-rata rendah, bersalju, dan

mempunyai musim panas yang pendek. Jenis vegetasi yang

Sumber:

www.radford.edu

Gambar 1.4. Bioma tundra

Tundra

11

Geografi SMA / MA Kelas XI

tumbuh adalah lumut yang membentuk suatu hamparan yang

luas atau sering disebut sebagai ”hamparan bantalan”. Jenis-

jenis lumut tersebut yaitu

dark red

, rumput kipas, dan lain-lain.

Tersebar di kutub utara dan di Pegunungan Alpine.

Perhatikan

Gambar 1.4! Coba perkirakan iklim regional pada

daerah tersebut? Di mana terdapat bioma seperti gambar

tersebut? Pernahkah Anda melihatnya di Indonesia?

b. Bioma Taiga atau Hutan Boreal

Bioma taiga terletak di kawasan beriklim subartik dengan

iklim yang sangat dingin dan musim panas yang sangat pendek.

Kisaran temperatur antara suhu rendah dan suhu tinggi sangat

besar. Tersebar di Skandinavia, Rusia Timur, Amerika Utara,

dan beberapa di kawasan Asia Utara.

Amati Gambar 1.5 tersebut! Berdasarkan gambar tersebut,

tentunya Anda dapat menyimpulkan jenis vegetasi apa yang

hidup dalam bioma taiga? Jenis vegetasi yang mendominasi

adalah jenis vegetasi konifer (tumbuhan berdaun jarum), di

antaranya

picea, abies, pinus, dan larix.

c.

Bioma Hutan Iklim Sedang

Gambar 1.5 Bioma Taiga

Sumber:

www.radford.edu

Gambar 1.6 Bioma hutan iklim sedang

Sumber: www.runet.edu

Taiga

Hutan iklim

sedang

Geografi SMA / MA Kelas XI

12

Ciri khas dari bioma hutan iklim sedang adalah warna daun

yang berwarna oranye keemasan. Hal ini disebabkan karena

pendeknya hari sehingga merangsang tanaman menarik klorofil

dari daun sehingga diisi pigment lain.

Jenis vegetasi yang tumbuh adalah

quercus

(oak),

acer

(maple),

castanea

dan lain-lain. Tersebar di Eropa Barat, Eropa

Tengah, Asia Timur (Korea dan Jepang) dan Timur Laut

Amerika. Vegetasi jenis ini hanya dapat ditemui di Benua Eropa

serta Asia Timur, karena vegetasi ini hidup pada kawasan

subtropis dengan iklim semi selama enam bulan serta mengalami

musim gugur saat musim kering sampai musim dingin.

d. Bioma Hutan Hujan Tropis

Dapatkah Anda mengenali Gambar 1.7? Tentunya Anda

sudah sangat kenal dengan jenis hutan tersebut, baik secara

langsung maupun melalui gambar. Gambar 1.7 menunjukkan

jenis hutan hujan tropis yang berada di Sumatra/Kalimantan.

Indonesia merupakan salah satu negara terbesar yang masih

mempunyai hutan hujan tropis selain Brazil, Afrika bagian barat,

dan Madagaskar.

Hutan hujan merupakan bioma paling kompleks, jumlah

dan jenis vegetasinya sangat banyak dan bervariasi, keadaan

itu disebabkan oleh iklim mikro yang sangat sesuai bagi

kehidupan berbagai jenis tumbuhan. Iklim hutan hujan tropis

dicirikan dengan musim hujan yang panjang, suhu udara, dan

kelembapan udara tinggi. Terdapat beberapa lapisan vegetasi

dalam hutan hujan, yaitu sebagai berikut.

1) Lapisan vegetasi yang tingginya mencapai 35-42 m, dan

daunnya merupakan ”kanopi” (payung) bagi vegetasi di

bawahnya.

Gambar 1.7 Bioma hutan hujan tropis

Sumber: www.runet.edu

Hutan hujan

tropis

13

Geografi SMA / MA Kelas XI

2) Lapisan tertutup kanopi dengan ketinggian vegetasi berkisar

20-35 m, pada lapisan ini sinar matahari masih bisa

menembus.

3) Lapisan tertutup kanopi berkisar 4–20 m, merupakan

daerah kelembapan udara relatif konstan.

4) Lapisan vegetasi dengan ketinggian berkisar 1-4 m.

5) Lapisan vegetasi dengan ketinggian antara 0-1 m, berupa

anakan pohon serta semak belukar.

Jenis vegetasi yang tumbuh dalam hutan hujan tropis di

antaranya

Dipterocarpaceae, Pometia spp, Arecaceae

(palem),

Mangifera spp, dan Rafflesia spp

. Terdapat juga jenis vegetasi yang

khas yaitu

epifit

(angrek-anggrekan) dan

liana

(tumbuhan

merambat contohnya adalah rotan).

Bioma hutan hujan tropis t

ersebar di daerah ant

ara 10º LU

dan 10º LS, termasuk di dalamnya Hutan Amazon (Amerika

Tengah), Afrika Barat, Madagaskar Timur, Asia Selatan (Indonesia

dan Malaysia), dan Australia.

e. Bioma Savana (Padang Rumput)

Perhatikan Gambar 1.8! Apa yang dapat Anda simpulkan?

Suatu kawasan yang hanya ditumbuhi oleh rumput-rumputan.

Coba pikirkan bagaimana kondisi iklim di kawasan tersebut?

Bioma savana beriklim asosiasi antara iklim tropis basah dan

iklim kering yang terbentang dari kawasan tropika sampai

subtropik. Daerah tropika sampai subtropika dengan curah

hujan yang tidak teratur menyebabkan tanah di daerah tersebut

mempunyai tingkat kesuburan sangat rendah.

Vegetasi yang tumbuh adalah rumput-rumputan, seperti

gramineae

jenis rumput yang hidup sepanjang tahun dengan

ketinggian rumput mencapai 2,5 m lebih. Selain

gramineae

Sumber: www.runet.edu

Gambar 1.8. Bioma savana/padang rumput

Savana

Geografi SMA / MA Kelas XI

14

Tugas Individu

tedapat juga

palm savanna, pine savanna

dan

acacia savanna.

Bioma

ini tersebar di Afrika Timur, Amerika Tengah, Australia, dan

Asia Timur.

f.

Bioma Gurun

Pada bioma gurun sangat jarang ditemui suatu kehidupan,

untuk dapat bertahan hidup beberapa flora harus bisa

beradaptasi dengan lingkungan gurun. Tanaman yang tumbuh

di antaranya kaktus. Lakukan pengamatan terhadap tanaman

kaktus, apa yang dapat Anda simpulkan?

Tanaman kaktus merupakan tanaman yang memiliki ciri

khas berbeda dengan tanaman lain. Tanaman ini mempunyai

banyak duri dan terlapisi oleh lapisan lilin yang tebal.

Lapisan lilin dan duri merupakan bentuk adapatasi kaktus

untuk mengurangi penguapan. Bentuk adaptasi kaktus yang

lain adalah kemampuannya dalam berbunga dan berbiji yang

sangat cepat yaitu segera setelah turun hujan, hal tersebut adalah

bentuk adaptasinya untuk regenerasi.

Bioma gurun dicirikan dengan kondisi iklim musim kering

yang sangat ekstrim dengan suhu udara yang tinggi. Bioma

gurun ini tersebar di Amerika Utara yang disebut

praire

, di Asia

disebut

steppa

, Amerika Selatan disebut

pampas,

dan Afrika

Selatan disebut

veld

.

Sesuai dengan kondisi alamnya, maka tidak semua jenis

vegetasi bisa tumbuh di gurun. Jenis vegetasi yang bisa bertahan

hidup di daerah gurun antara lain adalah kaktus,

liliaceae, aloe,

kaktus saguora, dan cholla.

Bukalah peta Indonesia di atlas, carilah lokasi hutan yang

terdapat di Indonesia dan tulislah hasilnya sebagai laporan

individu! Serahkan kepada Bapak/Ibu guru untuk dinilai!

Sumber: www.runet.edu

Gambar 1.9. Bioma Gurun

Gurun

15

Geografi SMA / MA Kelas XI

2. Persebaran Fauna di Permukaan Bumi

Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa flora

yang terdapat di permukaan bumi berbeda-beda jenisnya sesuai

dengan kondisi fisik daerah tersebut. Bagaimana dengan dunia

hewan atau fauna di permukaan bumi ini, apakah juga terbagi-

bagi seperti yang terjadi pada flora?

Amatilah beberapa jenis hewan yang terdapat di sekitar Anda!

Carilah data dari internet dan buku tentang berbagai jenis fauna

yang unik sehingga menjadi simbol atau ciri khas dari suatu negara!

Buatlah kesimpulan mengapa jenis fauna di daerah Anda dan di

daerah lain bisa berbeda jenis dan cirinya!

Jenis fauna apa saja yang bisa Anda temukan dari internet dan

buku! Bandingkan dengan pembagian fauna di dunia yang dibuat

oleh Alfred Russel Wallace. Alfred Russel Wallace adalah tokoh yang

sangat terkenal dalam membahas persebaran flora dan fauna dunia

sehingga sering disebut sebagai bapak biogeografi dunia. Alfred

Russel Wallece pada tahun 1876 membagi persebaran fauna di dunia

dalam beberapa provinsi yaitu sebagai berikut.

a. Provinsi Zoogeografi Paleartic

Provinsi ini meliputi di Siberia, Afrika Utara, dan beberapa

kawasan di Asia Timur. Fauna yang hidup di antaranya harimau

siberia, beruang kutub, beaver, dan rusa.

b. Provinsi Zoogeografi Neartic

Provinsi ini meliputi sebagian besar Amerika Utara dan

Greenland (kutub utara sampai dengan subtropis). Fauna yang

hidup di antaranya antelope, rusa, dan beruang.

c.

Provinsi Zoogeografi Neotropical

Provinsi ini meliputi Amerika Selatan, Amerika Tengah, dan

Mexico. Fauna yang hidup di antaranya primata, kelelawar,

rodent, trenggiling, dan kukang.

d. Provinsi Zoogeografi Ethiopian

Provinsi ini meliputi Afrika dan Madagaskar. Fauna yang

hidup di kawasan ini di antaranya gajah afrika, gorila gunung,

jerapah, dan lain-lain.

e.

Provinsi Zoogeografi Oriental

Provinsi ini meliputi India, Cina, Asia Selatan dan Asia

Tenggara. Fauna yang hidup dalam kawasan ini di antaranya

harimau sumatra, tapir malaysia, gajah india, kerbau air, badak,

dan lain-lain.

Geografi SMA / MA Kelas XI

16

f.

Provinsi Zoogeografi Australia

Provinsi ini meliputi Australia, Tasmania, dan sebagian

Indonesia bagian timur. Fauna yang hidup di antaranya

kanguru, plathypus, kuskus, wombat, dan lain-lain.

g. Provinsi Zoogeografi Oceanic

Tersebar di seluruh samudra di dunia, berupa beberapa jenis

ikan dan fauna laut jenis mamalia, seperti anjing laut, lumba-

lumba, dan ikan paus.

h. Provinsi Antartik

Provinsi ini mencakup kawasan di kutub Selatan, jenis fauna

yang hidup di daerah ini memiliki bulu lebat untuk menahan

dingin serta memiliki lapisan lemak yang tebal pula. Fauna

daerah ini di antaranya rusa kutub, burung penguin, anjing laut,

kelinci kutub, dan beruang kutub.

C C

C C

C

PERSEBPERSEB

PERSEBPERSEB

PERSEB

ARAN FLARAN FL

ARAN FLARAN FL

ARAN FL

ORA DORA D

ORA DORA D

ORA D

AN FAAN FA

AN FAAN FA

AN FA

UNUN

UNUN

UN

AA

AA

A

DI INDONESIA

DI INDONESIA

DI INDONESIA

DI INDONESIA

DI INDONESIA

Tahukah Anda bahwa Indonesia dikenal dengan julukan

Megadiversity Country

? Julukan tersebut tidaklah berlebihan karena

memang Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi

dan bervariasi.

Indonesia tercatat dalam peringkat lima besar dunia sebagai negara

yang memiliki keanekaragaman flora tertinggi, di mana mencapai kurang

lebih 38.000 spesies (55% endemik), urutan pertama dalam kekayaan

jenis Palem (477% spesies dan 47% endemik) serta 400 spesies lebih

Dipterocarpaceae

yang merupakan jenis pohon yang bernilai ekonomis.

Gambar 1.10 Beberapa jenis fauna di dunia

Sumber: Encarta Ensiklopedia, 2006

17

Geografi SMA / MA Kelas XI

Tidak hanya flora yang memiliki keanekaragaman sangat tinggi

namun fauna Indonesia juga sangat beragam dan bervariasi. Indonesia

menempati urutan pertama untuk mamalia (436 spesies, 51% endemik)

dan kupu-kupu (121 spesies, 44% endemik), keempat untuk reptil (512

spesies, 29% endemik), kelima untuk burung (1.519 spesies, 28%

endemik), serta keenam untuk amphibi (270 spesies, 37% endemik)

Marilah kita mencoba menganalisis fenomena di atas, faktor-faktor

apa saja yang menjadikan Indonesia begitu kaya akan keanakearagaman

hayati. Sebelumnya lakukan diskusi dengan teman kelompok belajar

Anda untuk mengisi kegiatan berikut!

Kegiatan

Tabel 1.1 Flora dan Fauna Indonesia

Hasil diskusi menunjukkan perbedaan flora dan fauna tiap region bukan?

Mengapa hal itu bisa terjadi? Faktor-faktor apa saja yang memeng-

aruhinya?

Kekayaan berbagai jenis flora dan fauna tersebut dipengaruhi oleh

letak geografis Indonesia, kondisi iklim serta sejarah geologis Indonesia.

Persebaran flora dan fauna di Indonesia sangat dipengaruhi sejarah

geologi Indonesia (seperti yang telah dijelaskan di hal 6). Kurang lebih

satu juta tahun yang lalu, Sumatra, Jawa dan Kalimantan menjadi satu

dengan Benua Asia, serta Papua bersatu dengan Benua Australia,

sedangkan Sulawesi dan Kepulauan Nusa Tenggara merupakan pulau-

pulau yang tidak pernah bersatu dengan benua/daratan manapun.

Posisi Sulawesi yang terisolasi dalam waktu cukup lama memungkin-

kan terjadinya evolusi berbagai jenis spesies yang unik sehingga pulau

ini mempunyai tingkat endemisme flora maupun fauna yang cukup

tinggi.

Indonesia bagian barat

Indonesia bagian tengah

Indonesia bagian timur

Flora

Fauna

Flora

Flora

Fauna

Fauna

Geografi SMA / MA Kelas XI

18

Alfred R.Wallace pada abad ke-19 mengadakan penelitian tentang

kekayaan keanekaragaman hayati di Indonesia. Selanjutnya menetapkan

Sulawesi dan Kepulauan NTT sebagai wilayah khusus (

wallace region

)

yang dibatasi oleh garis maya yaitu Garis Wallace. Garis ini memisahkan

Sulawesi dan Kepulauan NTT dengan Jawa, Sumatra dan Kalimantan

(pulau-pulau Paparan Sunda) serta Garis Weber yang memisahkan

Sulawesi dan Kepualauan NTT dengan Papua dan Maluku (Paparan

Sahul).

1. Persebaran Flora di Indonesia

Amatilah ketampakan-ketampakan alam khususnya yang ada

di sekitar Anda dan di Indonesia pada umumnya! Jika mengalami

kesulitan untuk mengamati seluruh Indonesia, bukalah atlas yang

ada! Pada atlas akan ditunjukkan berbagai ketampakan yang

digambarkan dalam sebuah simbol.

Berdasarkan pengamatan dan uraian sebelumnya, dapat dikatakan

bahwa pada ketampakan yang berbeda maka jenis flora dan fa

unanya

juga akan berbeda. Setujukah Anda dengan pendapat tesebut?

Indonesia merupakan suatu negara yang luas dan kaya akan

kekayaan alam yang dapat dikelompokkan dalam beberapa

klasifikasi. Secara geografi kita akan mengelompokkannya secara

keruangan yaitu dalam beberapa ekosistem. Kekayaan flora

Indonesia terbagi dalam beberapa ekosistem, yaitu sebagai berikut.

a. Hutan Pegunungan

Hutan pegunungan ini luasnya mencapai 65% dari seluruh

hutan yang ada di Indonesia. Vegetasi didominasi oleh jenis

Dipterocarpaceae

seperti meranti merah, keruing, nyatoh dan

lain-lain. Tersebar di Sumatra, Sulawesi, Kalimantan, dan Papua.

Coba kenali vegetasi yang ada di provinsi tempat tinggal Anda!

Sumber:

http://en.wikipedia.org/wiki/Wallace_Line

Gambar 1.11 Kepulauan Indonesia dengan garis Wallace dan Weber

19

Geografi SMA / MA Kelas XI

b. Hutan Sub-Montana dan Montana

Hutan ini terdapat pada ketinggian antara 1300-2500 m,

vegetasi yang tumbuh jenis

Lauraceae

dan

Fagaceae,

sedangkan

suku

Dipterocarpaceae

sedikit dijumpai. Apakah tempat tinggal

Anda berada pada ketinggian tersebut! Coba ukur dengan

memanfaatkan GPS atau altimeter, jika alat tersebut tidak ada,

coba tanyakan pada guru Anda!

c.

Hutan Savana

Hutan savana terdapat di Papua, Nusa Tenggara Timur,

serta sedikit dijumpai di Maluku. Di Papua vegetasi hutan

savana merupakan asosiasi antara padang rumput dan

Ecalyptus

spp

, di Maluku merupakan asosiasi antara padang rumput dan

Malauleca

serta di Nusa Tenggara Timur asosiasi antara padang

rumput dengan

Ecalyptus alba,

serta tersebar tidak merata pohon

lontar (sejenis palem-paleman). Carilah data tentang berbagai

jenis rumput tersebut! Berdasarkan data yang sudah Anda

dapatkan, bagaimana cara agar rumput tersebut mempunyai

nilai ekonomis?

d. Hutan Rawa

Hutan rawa ialah hutan yang selalu tergenang oleh air

tawar baik musiman ataupun sepanjang tahun. Hutan rawa

banyak tersebar di sepanjang pantai timur Sumatra, pantai-

pantai di Kalimantan, Papua, dan beberapa di Jawa. Vegetasi

yang tumbuh pada hutan ini di antaranya jelutung, binuang,

rengas, nibung, rotan, pandan, dan palem-paleman. Menurut

Anda, selain jenis tumbuhan di atas dapatkah hutan rawa

ditanami jenis tanaman pertanian? Mengapa demikian?

e. Hutan Gambut

Hutan gambut terbentuk dari sisa-sisa hewan dan

tumbuhan di masa lampau yang berjalan terus-menerus

sehingga terbentuk suatu lapisan tanah. Dilihat dari proses

pembentukan tanah di hutan gambut tersebut menunjukkan

bahwa hutan ini memiliki kandungan bahan organik yang cukup

tinggi. Vegetasi yang tumbuh adalah jenis ramin (

Gonystilus

bancanus

) serta beberapa terdapat meranti rawa dan jenis dari

Agathis

.

Terjadinya hutan gambut mengingatkan kita pada bagai-

mana batubara terbentuk. Banyaknya kandungan bahan organik

pada hutan gambut membuat orang-orang banyak melakukan

eksploitasi terhadap batubara yang terbentuk pada hutan

Geografi SMA / MA Kelas XI

20

gambut. Menurut Anda, sebaiknya hutan gambut dieksploitasi

atau dibiarkan saja sehingga bisa menjadi cadangan bahan bakar

untuk anak cucu kita kelak?

f.

Hutan Pasang Surut

Hutan ini berada di kawasan terjadinya pasang surut pantai,

hutan ini juga sering disebut sebagai hutan mangrove. Ciri khas

dari hutan ini adalah sistem perakaran tumbuhan bakau yang

menonjol disebut sebagai akar nafas (pneumatofor) yang

merupakan bentuk adaptasi tumbuhan untuk mendapatkan

oksigen karena tanah pada hutan ini miskin oksigen bahkan

anaerob. Vegetasi yang tumbuh adalah

rhizopora, avecinia,

sonneratia, bruguinera,

dan

ceriop.

Tersebar di Sumatra,

Kalimantan, Maluku, Bali, Jawa, dan Papua.

Carilah data tentang hutan mangrove yang ada di

Indonesia! Berdasarkan data tersebut, hutan bakau diman-

faatkan untuk apa dan apakah cara yang digunakan sudah

ramah lingkungan?

Persebaran flora di Indonesia selain menurut ekosistem

tersebut, Wallace juga membaginya dalam 3 bagian yang

dipisahkan oleh Garis Wallace (di sebelah barat Sulawesi dan

NTT) dan Garis Weber (di sebelah timur Sulawesi dan NTT)

sebagai berikut.

1) Bagian barat meliputi Sumatra, Jawa, dan Kalimantan.

Bagian ini kaya akan berbagai spesies flora, seperti

Dipterocarpaceae

diperkirakan terdapat 267 spesies. Macam-

macam flora yang lain di antaranya :

Rafflesia spp

, berbagai

jenis anggrek, berbagai jenis tanaman obat, dan lain-lain.

2) Bagian peralihan meliputi Sulawesi dan Nusa Tenggara, jenis

flora yang ada, di antaranya

Dipterocarpaceae

(jenisnya lebih

sedikit dibanding Sumatra dan Kalimantan).Terdapat

anggrek yang unik dan khas yaitu ”anggrek hitam” , warna

hitam terdapat pada putiknya, sedangkan mahkota bunga

sebenarnya berwarna hijau muda. Selain flora di atas

terdapat juga kayu cendana, kayu kemiri, kayu hitam, dll.

3) Bagian timur meliputi Maluku dan Papua, jenis flora yang

ada di antaranya flora mangrove dengan asosiasi cemara

laut, butun, dan ketapang.

Berdasar pada persebaran flora Indonesia di atas maka

termasuk kawasan yang manakah tempat tinggal Anda? Flora

apa saja yang dapat Anda temui?

21

Geografi SMA / MA Kelas XI

2. Persebaran Fauna di Indonesia

Amati kembali Gambar 1.11 (Garis Wallace dan Webber)!

Persebaran fauna di Indonesia menurut Wallace terbagi dalam 3

bagian yaitu bagian barat, bagian peralihan, dan bagian timur.

Ketiga daerah ini dipisahkan oleh Garis Wallace dan Garis Webber.

a. Bagian Barat

Bagian barat ini termasuk dalam provinsi zoogeografi Asiatis

yang meliputi Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Bali. Fauna yang

hidup di kawasan ini adalah harimau Sumatra, macan tutul,

banteng, ular kobra, badak bercula satu, burung elang jawa,

dan burung rangkong.

b. Bagian Peralihan

Bagian ini adalah kawasan unik dan khas yang disebut juga

sebagai

Wallace region

. Kekhasan fauna di kawasan ini ialah

terdapatnya fauna yang mempunyai kemiripan dengan fauna

kawasan asiatis (tapir dan monyet) tapi juga mirip dengan fauna

yang ada di kawasan Australia (kakatua dan musang).

Fauna di bagian peralihan antara lain anoa, tarsius, burung

maleo, burung alo, babirusa, musang sulawesi, kuskus, dan

burung jalak sulawesi.

c.

Bagian Timur

Bagian ini termasuk dalam provinsi zoogeografi Australian,

yang meliputi Maluku dan Papua. Fauna yang hidup di

antaranya kuskus, kanguru, burung cendrawasih, buaya irian,

penyu sisik, dan monyet ekor panjang.

Gambar 1.12 Peta persebaran hewan di Indonesia

Ilustrasi: Cahyo

Geografi SMA / MA Kelas XI

22

Tugas Individu

Buatlah peta Indonesia! Petakan jenis-jenis hewan yang ada di

Indonesia seperti pada pembagian menurut Garis Wallace dan

Webber!

Serahkan hasilnya kepada Bapak/Ibu guru untuk dinilai!

3. Biota Laut Indonesia

Indonesia selain kaya akan keanekaragaman flora dan fauna

juga sangat kaya akan ragam biota laut. Bentuk negara Indoensia

yang berupa kepulauan dan memiliki wilayah laut 5,8 juta km²

menjadikan Indonesia memiliki keanekaragaman biota laut yang

sangat tinggi pula. Dapatkah Anda menyebutkan beberapa jenis

biota laut yang ada di Indonesia?

Indonesia diperkirakan mempunyai lebih dari 350 jenis karang yang

tersebar di beberapa Taman Nasional. Karang yang terdapat di

Indonesia umumnya berbentuk cabang, keras (

massive

), meja, lembaran,

daun, jamur, pipa, merayap mengikuti substrat dan lain-lain.

Jenis-jenis ikan yang ada di Indonesia antara lain

abudefduf

leucogaster

,

amphiprion tricinctus, chaetodon speculum, chelmon

rostratus, cheilinus undulatus

, kerapu (

Epinephelus sp

.), cakalang

(

Katsuwonus spp

.), baronang (

Siganus sp

.), kuda gusum (

Hippocampus

kuda

), oci putih (

Seriola rivoliana

), lolosi ekor kuning (

Lutjanus

kasmira

), bendera (

Platax pinnatus

), dan sadar (

Siganus lineatus

).

4. Kerusakan Flora dan Fauna Indonesia

Pada pembahasan sebelumnya kita telah mengetahui bahwa

Indonesia mempunyai wilayah yang sangat luas. Luasnya wilayah

Indonesia ini sangat memengaruhi keanekaragaman flora dan fauna.

Space Info

Papua sering disebut sebagai surga alam, karena alam Papua memiliki variasi

habitat yang terbentang dari pegunungan hingga pesisir. Puncak Jaya Wijaya

merupakan habitat alpin, sedangkan kawasan di bawahnya merupakan habitat

hutan hujan tropis. Papua juga memiliki padang rumput yang luas yang menjadi

habitat jenis hewan marsupialia, seperti bagi kanguru, waallabis, bandicoots serta

kuskus. Kawasan pesisir Papua sebagian besar merupakan mangrove, rawa, atau

hutan pasang surut. Habitat yang bervariasi menyebabkan flora dan faunanya

juga bervariasi.

23

Geografi SMA / MA Kelas XI

Keanekaragaman flora fauna Indonesia saat ini terancam

semakin berkurang setiap tahunnya. Permasalahan menonjol yang

menyebabkan terjadinya kepunahan berbagai jenis flora dan fauna

di Indonesia antara lain sebagai berikut.

a. Kebakaran Hutan

Indonesia dalam 20 tahun terakhir tercatat mengalami

kebakaran hutan besar dua kali, pada tahun 1982-1983 dan

tahun 1997/1998. Faktor utama penyebab kebakaran hutan

adalah kurangnya kesadaran masyarakat dengan seringnya

melakukan pembukaan lahan secara besar-besaran dengan

sistem tebang bakar (

flash and burn

), serta diperparah adanya

bencana el nino yang melanda dunia pada tahun 1997/1998.

Tahun 1998 tercatat 520.000 ha hutan yang tersebar di Sumatra,

Kalimantan, dan Maluku habis terbakar, sedangkan sebelumnya

pada tahun 1997 kebakaran hutan mencapai 263.992 ha.

Kebakaran hutan di Indonesia sudah menjadikan permasalahan

tingkat dunia terutama kawasan Asia Tenggara. Polusi udara yang

ditimbulkan telah menimbulkan masalah pencemaran udara lintas

batas (

transboundary pollution

), akibatnya Indonesia seringkali

mendapatkan

claim

/gugatan dari negara-negara tetangga seperti

Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam.

Data kebakaran hutan pada tahun 1997 menunjukkan bahwa

terjadinya kebakaran hutan tidak hanya pada hutan produksi

namun juga terjadi di kawasan-kawasan konservasi (Tabel 1.2)

Tabel 1.2. Kebakaran Hutan Tahun 1997 Menurut Fungsi Hutan

Sumber: Ditjen Perlindungan dan Pelestarian Alam, Departemen Kehutanan, 1997

1. Hutan lindung

21.963

8,320

2. Hutan Produksi

163.444

61,912

3. Hutan Suaka Alam

17.238

6,530

4. Hutan Wisata

1.415

0,536

5. Taman Nasional

54.331

20,580

6. Taman Hutan Raya

653

0,247

7. Hutan Penelitian

4.741

1,796

8. Hutan Kota

5

0,002

9. Taman Buru

202

0,077

Jumlah

263.992

100,000

No

Fungsi Hutan

Luas Hutan yang

Terbakar (ha)

Persentase (%)

Geografi SMA / MA Kelas XI

24

Gambar 1.13 merupakan gambar

hutan yang rusak karena peristiwa

kebakaran hutan. Kebakaran hutan

sebagian besar terjadi di Pulau Kali-

mantan dan Sumatra. Kedua p

ulau

tersebut sebagian besar lahannya ada-

lah lahan gambut. Kebakaran pada

lahan jenis ini sulit untuk di padam-

kan karena bara api merayap di

dalam gambut yang tidak selalu ter-

lihat di permukaan lahan.

Banyak sekali kerugian yang dialami oleh manusia dengan

adanya kebakaran hutan. Kasus tentang lahan gambut tersebut

hanya merupakan salah satu contoh saja. Dampak negatif

kebakaran hutan secara umum antara lain sebagai berikut.

1) Penurunan keanekaragaman hayati dan musnahnya satwa

liar.

2) Menghilangnya fungsi hutan sebagai sumber daya ekonomi.

3) Terganggunya siklus hidrologi.

4) Terjadi perubahan siklus unsur hara.

b.

Illegal logging

Penebangan kayu secara ilegal (liar) mengancam terjadinya

degradasi sumber daya kehutanan. Penebangan liar secara

otomatis telah mengubah fungsi lahan kehutanan menjadi lahan

terbuka. Apabila kawasan yang telah terbuka tidak segera

diatasi, maka yang terjadi adalah ancaman erosi dan banjir.

Illegal logging

juga mengancam kepunahan berbagai

tumbuhan kayu yang bernilai ekonomis terutama jenis-jenis

dipterocarpaceae

. Keadaan ini telah terjadi di hutan di

Kalimantan, di mana jenis meranti merah sebagai tanaman

endemi Kalimantan telah jarang didapati keberadaannya.

Gambar 1.13 Kebakaran hutan

Sumber: www.Google. com

Space Info

T

ahukah Anda flora khas dari Sulawesi yang memiliki komoditas tinggi?

Kayu Eboni atau dikenal dengan julukan kayu hitam merupakan komoditas

unggulan Sulawesi sejak tahun 1970-an. Eksploitasi besar-besaran yang

dilakukan beberapa oknum baik legal maupun ilegal mengakibatkan populasi

eboni di hutan alam sudah dalam kondisi memprihatinkan. Estimasi volume

eboni yang masih tersisa di seluruh hutan dataran rendah Sulawesi Tengah

diperkirakan hanya tinggal 3.16 juta meter kubik.

.

25

Geografi SMA / MA Kelas XI

c.

Kerusakan Terumbu Karang

Indonesia sebagai negara yang berbentuk kepulauan,

mempunyai banyak kekayaan laut. Kekayaan laut tersebut

antara lain adalah terumbu karang, ikan, dan rumput laut.

Kekayaan tersebut bisa mendatangkan banyak keuntungan,

namun sangat tergantung bagaimana kita mengeksploitasinya.

Terumbu karang adalah sekumpulan hewan karang yang

bersimbiosis dengan sejenis tumbuhan algae yang disebut

Zooxanthellae

.

Zooxanthellae

ini melakukan fotosintesis sehingga

menghasilkan oksigen yang berguna bagi kehidupan hewan

karang.

Terumbu karang dibentuk oleh hewan karang (

polyp

) yang

menghasilkan zat kapur. Melalui proses yang panjang terumbu

karang ini terbentuk,

polyp

membuat koloni-koloni yang baru

sehingga terbentuk suatu ekosistem terumbu karang.

Luas terumbu karang di Indonesia dengan metode proyeksi

pada tahun 2002 sekitar 50.020 km

2

, namun hasil terbaru dari

citra satelit menunjukkan bahwa luas terumbu karang Indonesia

adalah 21.000 km

2

. Terumbu karang Indonesia merupakan

terumbu karang terkaya di dunia dengan lebih dari 480 spesies

atau mencakup 60% dari spesies koral yang telah diidentifikasi

di dunia. Terumbu karang Indonesia tersebar di perairan

Sulawesi, Maluku, Bali, Jawa, Papua, dan lain-lain.

Pernahkah Anda mendengar tentang Bunaken? Bunaken

sangat terkenal dengan keindahan terumbu karangnya.

Bunaken merupakan salah satu kekayaan alam yang kita

punya. Kekayaan alam tersebut dieksploitasi untuk kegiatan

pariwisata. Bagaimana dengan daerah Anda apakah

mempunyai kekayaan alam laut yang bisa dimanfaatkan dan

dikembangkan?

Kerusakan terumbu karang di Indonesia disebabkan oleh

beberapa tindakan manusia yang tidak bertanggungjawab, di

antaranya adalah sebagai berikut.

1) Peledakan di kawasan terumbu karang yang dilakukan oleh

nelayan untuk menangkap ikan.

2) Pencemaran limbah industri dari daratan misalnya yang

telah terjadi di Kepulauan Seribu. Terumbu karang di

Kepulauan Seribu telah tercemar limbah dari Jakarta,

akibatnya terumbu karang di daerah itu telah berkurang

bahkan mengalami kerusakan.

Geografi SMA / MA Kelas XI

26

3) Tingginya partikel padat (lumpur) yang masuk dalam

perairan laut. Keadaan tersebut akan lebih parah apabila

di pantai tidak didapati mangrove, karena mangrove selain

sebagai penahan abrasi juga sebagai filter sebelum air sungai

masuk ke laut.

4) Pengambilan karang untuk hiasan dan bahan tambang juga

mempercepat terjadinya kerusakan terumbu karang.

d. Perdagangan Satwa Liar

Seperti halnya ilegal logging, perdagangan satwa liar

merupakan ancaman bagi punahnya berbagai satwa di

Indonesia. Adanya suatu pemilihan terhadap jenis satwa yang

bernilai ekonomis merupakan salah satu penyebab ber-

kurangnya bahkan punahnya suatu jenis satwa.

5. Konservasi Keanekaragaman Flora dan Fauna di Indonesia

Sudah pahamkah Anda dengan uraian tentang persebaran flora

dan fauna di atas! Flora dan fauna di Indonesia sangat banyak

jenisnya, namun banyak yang mengeksploitasinya secara

sembarangan. Hal itu menyebabkan banyak terjadi kerusakan.

Kerusakan-kerusakan tersebut harus segera diatasi yaitu dengan

konservasi.

Pemerintah telah menetapkan kawasan-kawasan konservasi

dalam UU No.41 Tahun 1999 tentang Kehutanan dan Peraturan

Pemerintah No.34 Tahun 2002 tentang Tata Hutan dan Penyusunan

Rencana Pengelolaan Hutan. Pemanfaatan hutan dan penggunaan

kawasan hutan secara garis besar dibagi sebagai berikut.

a. Kawasan Suaka Alam

Kawasan dengan ciri khas tertentu baik di darat maupun

di perairan yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan

pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta

ekosistemnya yang juga berfungsi sebagai sistem penyangga

kehidupan.

b. Kawasan Pelestarian Alam

Kawasan Pelestarian alam merupakan kawasan dengan ciri

khas tertentu baik darat maupun perairan dan mempunyai

fungsi perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan

keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan

secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.

27

Geografi SMA / MA Kelas XI

c.

Taman Buru

Taman buru adalah kawasan hutan yang ditetapkan

sebagai tempat wisata berburu. Pembagian Kawasan Konservasi

serta Sub Konservasi, adalah sesuai UU No.41 Tahun 1999 dan

Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2002.

Kawasan Cagar Alam

ialah kawasan suaka alam yang karena

keadaan alamnya mempunyai kekhasan tumbuhan, satwa, serta

ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu dilindungi dan

perkembangannya berlangsung secara alami.

Suaka Margasatwa

ialah kawasan suaka alam yang

mempunyai ciri khas berupa keanekaragaman atau keunikan

jenis satwa di mana untuk kelangsungan hidupnya dapat

dilakukan pembinaan terhadap habitatnya.

Taman Nasional

ialah kawasan pelestarian alam yang

mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan zonasi yang

dimanfaatkan untuk keperluan penelitian, ilmu pengetahuan,

pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata dan rekreasi.

Taman Hutan Raya

ialah kawasan pelestarian untuk tujuan

koleksi tumbuhan dan/hewan yang alami atau buatan, jenis

asli atau bukan jenis asli, yang dimanfaatkan bagi kepentingan

penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budi-

daya, pariwisata, dan rekreasi.

Taman Wisata Alam

ialah kawasan pelstarian alam dengan

tujuan utama untuk dimanfaatkan bagi kepentingan pariwisata

dan rekreasi alam.

Kawasan konservasi yang ada di Indoesia luasnya mencapai

22.560.545 ha yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.

Perhatikan tabel berikut.

Tabel 1.3 Luas dan Jumlah Kawasan Konservasi Tahun 2002

Sumber : Departemen Kehutanan 2002.

1.

Cagar Alam

2.672.456,53

174

2.

Suaka Margasatwa

3.616.143,12

51

3.

Taman Nasional

14.815.976,18

41

4.

Taman Wisata Alam

973.920,43

97

5.

Taman Hutan Raya

241.656,50

17

6.

Taman Buru

239.392,70

15

Jumlah

22.560.545,53

315

No.

Jenis Kawasan

Luas (ha)

Unit

Geografi SMA / MA Kelas XI

28

Taman Nasional merupakan kawasan konservasi yang paling

luas, Taman Nasional ini di antaranya sebagai berikut.

1) Taman Nasional Gunung Leuser berada di NAD, luas mencapai

1.064.692 ha.

2) Taman Nasional Kerinci Seblat berada di perbatasan empat

provinsi yaitu Sumatra Barat, Jambi, Sumatra Selatan dan

Bengkulu, luas mencapai 1.375.394,87 ha.

3) Taman Nasional Way Kambas, berada di Provinsi Lampung,

merupakan ekosistem gajah dan badak, luas mencapai

125.621,30 ha.

4) Taman Nasional Ujung Kulon, berada di Provinsi Banten,

merupakan habitat asli badak bercula satu yang keberadaannya

semakin sedikit, luas mencapai 123.156 ha.

5) Taman Nasional Bulungan, Kalimantan Timur. Luas mencapai

1.360.500 ha.

6) Taman Nasional Lorentz, Papua, merupakan Taman Nasional

terluas mencapai 2.450.000 ha.

Gambar 1.14 Peta persebaran taman nasional di Indonesia

Ilustrasi: Taufiq

Taman nasional

Gambar 1.15 Harimau dan badak adalah jenis hewan yang dilindungi di

taman nasional

Sumber: cd clipart

29

Geografi SMA / MA Kelas XI

Study Kasus

Rangkuman

Selain Taman Nasional yang berupa ekosistem hutan, juga

terdapat Taman Nasional Laut, di antaranya adalah sebagai berikut.

1) Taman Nasional Laut ”Bunaken” terletak di perairan Sulawesi

Utara, luas mencapai 89.065 ha.

2) Taman Nasional Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, luas mencapai

107.489 ha.

3) Taman Nasional Taka Bone Rate, Sulawesi Selatan, luas

mencapai 530.765 ha.

4) Taman Nasional Cendrawasih, Papua, merupakan yang terluas

mencapai 1.453.500 ha.

1. Biosfer adalah lapisan permukaan bumi tempat makhluk hidup

tinggal.

2. Persebaran flora fauna di permukaan bumi dipengaruhi oleh

faktor-faktor kondisi geologi, kondisi iklim, topografi, dan makhluk

hidup lain.

3. Persebaran flora fauna di Indonesia terbagi menjadi 3 bagian,

yaitu Indonesia bagian barat, tengah, dan timur, yang dibatasi

oleh Garis Wallace dan Webber.

4. Kerusakan flora fauna di antaranya disebabkan oleh ilegal

logging, kebakaran hutan, banjir dan erosi, dan eksploitasi sumber

daya laut yang berlebihan.

5. Konservasi keragaman flora fauna di Indonesia dengan

menentukan wilayah konservasi seperti taman nasional, cagar

alam, suaka margasatwa, taman kebun raya, dan taman wisata

alam.

Lutung Jawa

Salah satu dari 41 ekor lutung jawa (

Trachypitecus auratus

) yang terdiri atas

enam pejantan dan 35 betina yang akan dilepasliarkan ke alam oleh Pusat

Penyelamatan Satwa (PPS) Petungsewu, Kabupaten Malang Jawa Timur, (8/8).

Selain lutung jawa, PPS Petungsewu juga akan melepaskan empat ekor kijang

(

mumtiacus muntjak

) terdiri atas dua pejantan dan dua betina. Kedua spesies

Geografi SMA / MA Kelas XI

30

tersebut akan dilepasliarkan ke kawasan Taman Nasional Bromo Tengger,

Semeru, Rabu (9/8). Sumber: Dikutip seperlunya dari Kompas, Rabu, 9 Agustus

2006-10-06.

Kasus pada lutung jawa tersebut merupakan salah satu dari fenomena yang

terjadi di permukaan bumi ini atau di biosfer. Lutung jawa merupakan salah

satu dari fauna yang ada di permukaan bumi. Ada banyak jenis flora dan fauna

di muka bumi ini yang mengalami nasib sama seperti lutung jawa, yaitu tersingkir

dari habitatnya.

1.

Analisislah mengapa fauna yang ada di Indonesia bisa tersingkir dari

habitatnya!

2.

Sebutkan faktor-faktor yang memengaruhinya!

3.

Usaha apa saja yang telah dilakukan oleh pemerintah agar flora dan fauna

yang ada di Indonesia bisa tetap lestari?

4.

Usaha apa yang dapat Anda lakukan agar bisa membantu menjaga

kelestarian flora dan fauna kita!

5.

Buatlah kliping tentang jenis-jenis flora dan fauna langka yang terdapat di

Indonesia!

I.

Pilihlah salah satu jawaban yang benar!

Kerjakan di buku tugas Anda!

1. Berikut ini merupakan bukti bahwa manusia ikut berperan dalam

persebaran flora fauna di permukaan bumi, yaitu ....

a. di Indonesia terdapat hutan tropis

b. stepa banyak terdapat di NTT

c.

tanaman karet tumbuh di Indonesia

d. pohon kelapa tumbuh di pantai di Indonesia

e.

mangrove banyak terdapat di pantai timur Sumatra

UJI KOMPETENSI

31

Geografi SMA / MA Kelas XI

2. Lapisan permukaan bumi yang mempunyai ketebalan 8–10 km

di mana merupakan tempat hidup makhluk hidup disebut ....

a. atmosfer

d. litosfer

b. biosfer

e.

hidrosfer

c.

pedosfer

3. Teori apungan benua merupakan teori yang mendukung pernyataan

bahwa persebaran flora fauna dipengaruhi oleh faktor geologis. Teori

ini dikemukakan oleh ....

a. Cristaller

d. Alfred Wegener

b. Immanuel Kant

e.

A

ranoff

c.

Junghunn

4. Liana dan epifit dapat kita jumpai di ....

a. kawasan hutan tropis

d. kawasan taiga

b. kawasan hutan gugur

e.

k

awasan savana

c.

kawasan tundra

5. Fauna babi rusa hanya dapat kita jumpai di ....

a. Papua

d. Sulawesi

b. Sumatra

e.

Jawa

c . NTT

6. Panda merupakan fauna khas yang terdapat di region ....

a. neotropik

d. neartik

b. paleartik

e.

oriental

c.

etiopoa

7. Kawasan alam karena keadaan alamnya mempunyai kekhasan

tumbuhan, satwa, dan ekosistem tertentu yang dilindungi disebut

sebagai .....

a. taman wisata alam

d. suaka margasatwa

b. taman hutan raya

e.

hutan wisata

c.

cagar alam

8. Taman nasional yang melindungi karang-karang yang berbentuk

atol di Sulawesi adalah ....

a. Kepulauan Seribu

d. Raja Empat

b. Bunaken

e.

Taka Bone Rate

c.

Karimun Jawa

9. Hutan savana di Indonesia dapat dijumpai di ....

a. Kalimantan

d. Bali

b. NTT

e.

Sulawesi

c. Sumatra

Geografi SMA / MA Kelas XI

32

10. Dalam pembagian biogeografi dunia, fauna Indonesia bagian barat

termasuk dalam kelompok ....

a. oriental

d. etiopia

b. neatropik

e.

neartik

c.

paleartik

II. Jawablah dengan singkat dan jelas!

1. Jelaskan yang disebut dengan bioma dan sebutkan pembagian bioma

di dunia!

2. Mengapa faktor makhluk hidup lain memengaruhi persebaran flora

dan fauna? Sebutkan contohnya!

3. Sebutkan ciri-ciri habitat daerah tundra!

4. Sebutkan ciri-ciri perbedaan region oriental dan australian dan berilah

contohnya!

5. Jelaskan pengertian taman nasional, dan sebutkan lima taman

nasional yang ada di Indonesia!